kiat-kiat
memperlakukan pembantu rumah tangga biar betah di rumah kita
Problem sebagian besar rumah tangga saat ini adalah masalah
Pembantu rumah tangga atau yang biasa disebut PRT. Dengan biaya yang tidak
murah, pastilah membuat kita berharap akan mendapatkan PRT yang professional.
Bagaimana tips-tips yang dapat kita lakukan untuk membuatnya
betah?
1. Perlakukan
PRT sebagai partner
Anggaplah PRT
anda sebagai asisten anda untuk menggantikan posisi anda menyelesaikan
pekerjaan RT. Jangan anggap PRT sebagai babu atau buruh rendahan,
apalagi berlaku kasar baik secara fisik maupun kata-kata
2. Berikan
kenyamanan dalam bekerja.
Fasilitas
yang layak, akan membuat PRT merasa dihargai. Bukan selalu menyangkut gaji yang
tinggi, tapi juga termasuk tempat beristirahat (kamar) yang layak, pakaian,
kebutuhan pribadi sehari-hari misalnya sabun, shampoo, odol, dll.
3. Catat
setiap pekerjaan yang harus dilakukan
Sebelum
mulai bekerja, ada baiknya anda memberi informasi sebanyak-banyaknya mengenai
job desk pekerjaan yang harus dilakukan. Ada baiknya anda membuat catatan
tertulis, lengkap dengan jam dan waktu pengerjaannya. Ini untuk menghindari
kesalahan karena lupa. Bila memungkinkan, tempelkan di tempat yang mudah
terlihat olehnya
4. Berikan
kesempatan sosialisasi.
PRT
tetap perlu “me time” untuk bisa bersosialisasi, atau bersantai sejenak. Satu
atau dua jam seminggu dari waktu kerja yang anda berikan, sudah cukup membuat
dia kembali fresh. Waktu ini bisa dia manfaatkan untuk bersosialisasi dengan
teman sesamanya, atau hal-hal pribadi lainnya. Hal ini perlu dilakukan untuk
menghilangkan rasa jenuh akan rutinitas pekerjaan yang setiap hari harus
dilakukannya
5. Jangan
abaikan kesehatannya.
Setiap
manusia punya keterbatasan dalam kemampuan fisik dan kesehatan. Sediakan budget
di luar gaji bulanan apabila dia harus berobat ke dokter atau sekedar beli obat
di warung. Setengah bulan gaji, (bila memungkinkan anda bisa menyediakan
sebulan gaji) bisa anda sediakan untuk biaya kesehatannya dalam setahun.
Anggaplah ini sebagai fasilitas asuransi kesehatan. Jika dalam setahun,
ternyata dana tersebut masih ada sisa, berikanlah itusebagai “bonus” untuknya
atas keberhasilannya menjaga kesehatan. Kalau PRT kita sehat, pekerjaan rumah pasti
beres, ya kan?
6. Tanyakan
kehidupan pribadinya.
Anda
boleh menyediakan waktu maximal 1 jam seminggu untuk sekedar ngobrol atau
menanyakan kabar keluarganya. Ini akan membuat dia merasa dihargai. Berikan
pujian ringan untuk hasil pekerjaannya yang anda anggap cukup memuaskan.
Ada beberapa yang harus
diperhatikan oleh pihak majikan yang ingin pembantu rumah tangganya kerja
sesuai dengan yang diharapkan.
1.
Gaji
Dalam
memberikan gaji pihak majikan harus menyesuaikan dengan pekerjaan yang akan
dikerjakan, karena dalam pemberian gaji inilah yang memicu semangat para
pekerja. Dan diusahakan bilamana semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik,
berikanlah kenaikan gaji dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan pertama.
Mayoritas majikan sekarang takut akan memberikan gaji tinggi kepada tenaga
kerja khususnya pembantu rumah tangga, tetapi tidak memikirkan mereka bekerja
biasanya untuk menyambung hidup keluarganya. Karena faktor ini bisa membuat
tenaga kerja langgeng bekerja di tempat majikan disebabkan semangat dengan gaji
yang bisa untuk membantu keluarga mereka di desa
2.
Makan
Tidak bisa
kita hindarkan masalah satu ini, karena dengan makan baru mereka bisa bekerja.
Terkadang yang membuat tenaga kerja tidak betah di rumah majikan disebabkan
kurang perhatian seorang majikan akan kebutuhan pangan mereka. Ada yang
mayoritas majikan memberi makan mereka dengan cara sistem jatah (taker),
adapula yang memberikannya sisa-sisa makanan yang tidak dimakan lagi oleh
majikannya, kalau bisa hal ini dihindarkan dari kebiasaan kita dalam
mempekerjakan tenaga kerja khususnya pembantu rumah tangga (pramuwisma). Karena
kita harus berpikir dengan makan baru mereka mempunyai tenaga untuk bekerja.
3.
Pekerjaan
Membicarakan soal pekerjaan sering kita sebagai majikan melupakan
batas-batas kemampuan tenaga mereka untuk hal ini kami
hanya memberitahukan bahwa pembantu rumah tangga, tugasnya membantu pekerjaan
yang tak tertangani oleh pihak majikan di rumah. Tetapi biasanya mayoritas
majikan melupakan hal ini, dan tenaga kerja diperlakukan layaknya sebagai budak belian yang harus bekerja di mana waktu majikan
memerintah entah itu siang atau malam, entah itu hujan atapun panas.
Pengaharapan yang mendalam perlakukanlah tenaga kerja khususnya pembantu rumah
tangga sebagai layaknya manusia bukan sebagai budak belian dari desa maupun
agen/yayasan/penyalur.
4.
Istirahat
Pembantu rumah
tanggapun manusia dan membutuhkan istirahat, dalam hal ini terkadang pihak
majikan merasa rugi menggaji pembantunya bila beristirahat walau hanya dalam
waktu 10 menitpun. Majikan harus mengerti bahwa pembantu adalah manusia bukan
robot yang tidak membutuhkan istirahat, sebagai majikan yang bijaksana berilah
pembantu rumah tangga anda untuk cuti 1 hari setiap bulannya.
5.
Peraturan
Terkadang
suatu peraturan yang bisa membuat seorang tenaga kerja tersiksa untuk tetap
bertahan di tempat kerjanya, oleh karena itu bijaksanalah majikan dalam membuat
peraturan bagi tenaga kerjanya. Jangan sampai pribadi seorang tenaga kerja
terusik oleh peraturan-peraturan yang seharusnya tidak perlu. Buatlah peraturan
yang mempermudah pekerjaan si tenaga kerja dan tidak membebani pihak majikan.
6.
Lingkungan Keluarga
Hal ini yang
biasanya merepotkan, majikan lebih pilih keluarga atau pembantunya yang dibela.
Kejadian ini sering terjadi meskipun anak majikan yang bersalah, tetap saja
sang majikan memvonis salah pembantunya. Dan dalam kasus ini pihak tenaga kerja
tidak pernah menang, memang majikan tidak salah untuk membela keluarganya
tetapi lebih bijaksanalah pihak majikan dalam membenarkan sesuatu hal yang
benar.
Demikianlah Tips dari kami, semoga dapat bermanfaat bagi anda
sebagai majikan khususnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar